Hama Tanaman Jambu Air1. Ulat pagoda pagodiella hekmeyeri2. Ulat Kupu-kupu Gajah3. Kutu Perisai Hijau4. Codot5. Benalu6. Lalat Buah7. Penggerek BatangKesimpulanArtikel Terkait Tahukah Anda mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Jambu Air? Di indonesia terdapat beberapa buah yang cukup populer yakni salah satunya jambu air. Cara Pengendalian Hama Tanaman Jambu Air Meskipun populer, sayangnya buah ini termasuk buah yang musiman karena hanya panen pada waktu tertentu saja. Jambu air memiliki kandungan mineral yang sangat banyak sehingga jika anda memakannya maka anda akan merasa sehat kembali. Perkembangan dari buah satu ini cukup bagus karena sudah bisa di tanami di pot. Umumnya jika anda menanam tumbuhan jambu air menggunakan pot maka usia tumbuhan akan berbuah saat menginjak usia 2 tahun. Rata – rata tinggi yang di capai pada tumbuhan jambu air pada usia dua tahun 2 hingga 3 m. jambu air yang populer untuk tabulapot biasanya seperti kambu madu deli hijau, king rose, dan lain – lain. Budidaya tanaman jambu air memiliki beberapa kendala yang di hadapi karena akan ada hama dan penyakit yang akan datang. Maka d perlukan adanya perawatan yang khusus dalam membuat tumbuhan jambu air semakin berkembang. Beberapa hama tanaman jambu air yang kerap kali menyerang buah jambu air adalah sebagai berikut 1. Ulat pagoda pagodiella hekmeyeri Ulat penggoda cukup berbahaya bagi pertumbuhan jambu air. Pasalnya hama ini dapat membuat daun jambu air mengalami bopengan karena di makan. Meskipun demikian dampaknya tidak terlalu besar karena tanaman masih tetap berbuah meskipunhanya sedikit saja. Adapun beberapa cara mengendalikan hama satu ini adalah dengan mengumpulkan telur, kepompong dan ulat kemudian di lenyapkan dengan cara di bakar. Cara lainnya adalah dengan menggunakan pestisida sistemik dengan menggunakan metode yang sesuai. 2. Ulat Kupu-kupu Gajah Ulat kupu – kupu gajah adalah hama yang memiliki bentuk seperti ulat dengan panjangnya kisaran 12 cm. Jenis ulat ini memiliki warna hijau yang kebiru – biruan. Tekstur dari ulat ini adalah lunak dan sedikit gemuk. Biasanya hama ini akan bertelur pada tepi – tepi daun serta kepompong yang menggantung daun. Daun jambu air akan terlihat berlubang – lubang dikarenakan di makan oleh ulat. Pada jangka waktu yang cukup panjang daun ini akan mengalami kerutan, menguning dan mati. Adapun beberapa cara untuk mengendalikannya yakni dengan mencar telur, kepompong dan ulat kemudian setelah di bakar. Perlu anda ketahui anda tidak di perbolehkan untuk menggunakan pestisida. 3. Kutu Perisai Hijau Hama ini memiliki ukuran yang cukup kecil dengan kisaran 3 hingga 5 mm. Warna dari kutu ini yakni hijau dengan paduan kemerah – merahan. Pada umumnya kutu ini akan menempel di daun bagian bawah sehingga akan menyebabkan timbulnya bercak – bercak hitam jegala. Adapun beberapa cara untuk mengendalikannya adalah dengan memberikan pesaingnya yakni kepik. Jika pada musim hujan hama ini akan hilang dengan sendirinya. Hal ini di karenakan oleh serangan berbagai cendawan. Dengan demikian maka anda tak perlu repot untuk membasmi kutu ini di musim hujan. 4. Codot Hama satu ini cukup berat untuk di hilangkan karena akan menyerang buah jambu air. Hal ini akan menyebabkan buah mengelupas dan berjatuhan bahkan hingga membusuk. Pada jangka panjang jika di biarkan maka akan membuat tumbuhan akan sedikit dalam berbuah. Selain itu dampak lainnya seperti penuruna produktivitas sehingga akan mengalami gagal panen. Cara mengendalikan hama satu ini adalah dengan cara menggunakan kelambu di sekiar tanaman. Adapun cara lain seperti membungkus buah menggunakan plastik atau semacamnya agar tidak di makan codot. 5. Benalu Hama yang sering menyerang tumbuhan jambu air lainnya adalah benalu. Hama ini akan menyerang tumbuhan jambu dengan cara menurunkan kualitas dari buah jambu air. Adapun cara mengendalikannya dengan metode sanitasi lahan, membuang kemudian membersihkannya dari tumbuhan jambu air. 6. Lalat Buah Hama lalat tentunya aan menyerang buah di bandingkan dengan daunnya. Hama ini akan menyebabkan buah menjadi rontok dan membusuk. Hal ini karena lalat akan mengkontaminasi buah dengan menggunakan bakterinya. Buah yang terkena hama ini juga akan berubah menjadi coklat hingga menghitam. Adapun cara mengendalikannya adadalah dengan membungkus buah jambu air menggunakan kertas karton atau plastik. Hal lain yang bisa anda lakukan dalam mengatasi hama ini dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai dengan anjuran. 7. Penggerek Batang Hama ini bukan menyerang buah, daun tetapi juga batangnya. Biasanya dampak yang akan di tujukan dari hama ini adalah dengan di tandainnya batang berlubang. Adapun dampak lain seperti terkelupasnya kulit batang dan getah keluar. Cara mengendalikan hama ini adalah dengan menggunakan kapas yang sudah di rendamkan pada insektisida. Ini di lakukan dengan cara di sumbatkan pada bagian lubangnya. Hama ini harus di berantas karena bisa menyebabkan racun pada buahnya. Kesimpulan Tanaman Jambu air merupakan salah satu tumbuhan yang berasal dari suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Saat ini jambu air di indonesia cukup digemari oleh masyarakat salah satunya digunakan sebagai rujak. Dalam sistem budidaya yang terpenting adalah menganalisis penyebab gagalnya panen jambu air salah satunya adalah hama. Setiap jenis hama proses penangannya berbeda beda yang terpenting adalah jangan menggunakan bahan yang salah dalam membasminya. Demikian itulah beberapa hama yang dapat menyerang tumbuhan jambu dan beberapa cara pengendaliannya. Baca Juga Morfologi dan Klasifikasi Jambu Air
Hamadan Penyakit Jambu Mete Hama dan penyakit yang sering mengerang tanaman jambu mete antara lain : ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf), Helopeltis sp., ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L), penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.), penyakit layu, penyakit busuk batang dan akar, antracnossis serta penyakit bunga dan putik. HAMA TEBU Just another site HomeHome Penggerek Batang Tebu Hama penggerek batang merupakan hama penting pada tanaman tebu. Hal ini disebabkan hama ini menyerang bagian tanaman yang akan kita panen. Di dalam batang tebu terdapat lubang gerek yang akan mengurangi bobot serta kualitas suplay bahan baku ke PG. Leave a Reply Enter your comment here... Fill in your details below or click an icon to log in Email required Address never made public Name required Website You are commenting using your account. Log Out / Change You are commenting using your Facebook account. Log Out / Change Cancel Connecting to %s Notify me of new comments via email. Notify me of new posts via email. Recent Posts Boktor CIMG0527 – Copy Hama Tebu Archives July 2012 May 2011 Categories Uncategorized June 2023 M T W T F S S 1234 567891011 12131415161718 19202122232425 2627282930 Jul Create a free website or blog at Bibitpohon tin merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang unik dan istimewa, buah tin istimewa karena memiliki sejarah keagamaan yang secara eksplisit disebutkan di dalam Alquran, bahkan kata bibit tin sendiri berasal dari bahasa Arab.. Tanaman ini tumbuh dan berasal dari Asia Barat mulai dari pantai Balkan sampai mencapai Afganistan. Meskipun datang dari Asia barat,Kegiatanpembelajaran Ke 12. a. Pemanfaatan Agens Hayati dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Mendukung Pertanian Organik b. Tujuan : Dengan mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pemanfaatan agens hayati sebagai pengendali OPT yang aman terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, juga makhluk lainnya c. MateriPengendalian Oleng-oleng termasuk serangga hama low density insect pest (serangga hama yang kepadatannya rendah). Dalam 1 batang tanaman jati umumnya terdapat 1 ekor serangga larva, jarang 2 atau lebih. Meskipun hanya 1 ekor sudah dapat merusak satu batang jati. Kerusakan parah terutama pada serangan tanaman jati muda,umur 1-3 tahun.
Tanahyang cocok untuk jambu air yaitu subur, gembur, tinggi bahan organik dan pH 5,5-6,5. Hama Jambu Air dan Pengendaliannya. Tantangan utama dalam budidaya jambu air yaitu hama daun, buah dan penggerek batang. Beberapa jenis hama sudah kebal atau resisten terhadap beberapa jenis pestisida. Sehingga, perlu dilakukan pengendalian hama